Belajar PPKN itu Asyik

Belajar Sampai Faham.

Falsafah Pancasila

Bhineka Tunggal Ika.

Ilmu Menunjukan Kebenaran

Kebenaran Menampilkan Kebaikan

Dengan ilmu mudah untuk menjadi terhormat

Mari menggali ilmu yang bermanfaat

Ilmu adalah Cahaya

Kejarlah ilmu sekuat mungkin, semakin berilmu = beramal semakin bermutu

Senin, 10 Juli 2023

PP XI : PANCASILA


 

Alhamdulillah kalian telah naik ke tingkat XI (sebelas), mudah-mudahan lebih giat dan semangat lagi dalam mengikuti pembelajarannya. Untuk materi pembelajaran Pendidikan Pancasila di tingkat XI / Fase F mengacu kepada Capaian Pembelajaran : " Mendeskripsikan rumusan dan keterkaitan sila-sila dalam Pancasila; menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara serta peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global dan membiasakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sebagai identitas nasional dalam kehidupan sehari-hari".  Sebelum melanjutkan kegiatan, silahkan isi terlebih dahulu Asesmen Diagnostik berikut ini. Secara rinci capaian pembelajaran tersebut dijabarkan kedalam Alur Tujuan Pembelajaran sebagai berikut :
  1. Memahami makna sila dalam pancasila 
    Pada pertemuan ini, kalian diarahkan untuk mengkaji tentang apa makna setiap sila yang ada pada pancasila. Silahkan buka dan pelajari Bahan Ajar ini, kemudian untuk laporan hasil kerjanya silahkan kirim kesini.  Untuk media pembelajarannya lihat video ini. 

  2. Mengaitkan hubungan makna antar sila dalam pancasila
    Setelah memahami makna setiap sila dalam Pancasila, sekarang kalian akan mempelajari tentang apakah ada keterkaitan / hubungan makna antar sila  dalam Pancasila. Untuk lebih jelasnya silahkan buka dan pelajari Bahan Ajar berikut ini dan untuk laporan hasil kerjanya silahkan kirim kesini. 

  3. Menelaah pancasila sebagai ideologi terbuka
    Pancasila dirumuskan berdasarkan kondisi budaya yang melekat pada bangsa Indonesia itu sendiri, sehingga untuk melihat Indonesia kedepan haruslah berpijak pada nilai-nilai budaya yang telah ada. Mari kita pelajari, apakah Pancasila dapat berubah seiring perkembangan zaman? Apakah perubahannya secara tekstual ? atau perubahan secara makna saja? Untuk lebih jelasnya silahkan pelajari Bahan Ajar berikut, serta hasil kerja dapat dikirim kesini. Sebagai salahsatu referensi terkait ideologi, silahkan kalian simak Video ini. 

  4. Menelaah peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan nasional
    Kali ini kalian dirahkan untuk dapat menentukan indikator peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan global. Untuk lebih jelasnya silahkan pelajari Bahan Ajar berikut, kemudian kirim  tugas kesini. 

  5. Menelaah peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan global
    Indonesia adalah bagian dari dunia. Secara ideologi kita menyepakati bahwa pancasila sebagai ideologi negara. Bagaimanakah peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai pancasila dalam percaturan kehidupan dunia ? Untuk membahasnya silahkan pelajari Bahan Ajar berikut, kemudian hasil kerja dikirim kesini. 

  6. Menggambarkan penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
    Substansi dari nilai-nilai pancasila adalah implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kali ini, kalian diarahkan agar mampu menggambarkan penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih jelas silahkan pelajari Bahan Ajar berikut, kemudian hasil kerja dapat dikirim kesini. 

  7. Menilai perilaku warga negara terkait penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 
    Kalian telah mampu menggambarkan penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sekarang kalian diarahkan untuk menilai gambaran tersebut, apakah penerapan pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah baik atau masih lemah atau sangat lemah. untuk selanjutnya silahkan kalian pelajaran Bahan Ajar berikut, kemudian bukti hasil kerja dikirim kesini. Soal yang dibahas oleh masing-masing kelompok temanya berbeda (hasil undian). Berikut adalah soalnya :          SOAL 1,   SOAL 2,    SOAL 3,   SOAL 4,    SOAL 5. Hasil kerja dikirim kesini. 

  8. Membuat media persuasi tentang penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari 
    Setelah kalian mampu menggambarkan dan menilai penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sekarang kalian diarahkan untuk membuat media persuasi (ajakan) yang isinya mengajak oranglain menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kalian terlebih dahulu baca Bahan Ajar. Bentuk media sosialiasasi bisa berupa Poster, Karikatur, Artikel, Video, atau lainnya yang kalian minati. Teknis pengerjaan bisa berkelompok dengan catatan setiap anggota aktif bekerja (tidak ada yang diam), serta cantumkan nama-nama anggota kelompok pada meida yang dibuat. Hasil kerja dikirim ke link ini. 

Selasa, 27 Juni 2023

PP X : PANCASILA

Selamat kalian telah masuk ke Jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yakni di jenjang SMA / SMK, semoga kalian lebih semangat dan giat dalam belajarnya. Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila tingkat X (Sepuluh) ini terdiri dari 4 Elemen, yakni : Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Pada pembelajaran kali ini kalian akan mempelajari elemen pancasila dengan capaian pembelajarannya : "Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang dasar negara; menganalisis kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi negara; merumuskan gagasan solutif untuk mengatasi perilaku yang bertentangan dengan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari "

Dari capaian pembelajaran tersebut di atas, dijabarkan menjadi 8 (delapan) Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Namun sebelum melanjutkan pembelajaran, silahkan isi terlebih dahulu Asesmen Diagnostik ini, kemudian kita pelajari satu persatu ATP dengan rincian sebagai berikut : 

  1. Menjelaskan makna  Pancasila dan memahami sejarah dasar perumusan pancasila oleh BPUPK
    Silahkan kalian ingat-ingat kembali materi yang telah dipelajari di SMP tentang pancasila, diantaranya : apa makna pancasila ? kemudian siapa yang menyusunnya? Bagaimana proses penyusunannya? Untuk mengeksplorasi pemahaman kalian, silahkan pelajari Bahan Ajar berikut, kemudian hasil kerja dikirim kesini.

  2. Menelaah cara pandang tokoh BPUPK tentang dasar negara 
    Setelah kalian memahami makna dan sejarah pancasila, sekarang kalian diarahkan untuk menelaah bagaimana para tokoh bangsa yang tergabung dalam BPUPK memandang dan merumuskan dasar negara yang paling cocok untuk Indonesia . Untuk lebih jelasnya silahkan pelajari Bahan Ajar berikut, kemudian hasil kerja dikirim kesini. 

  3. Menelaah fungsi pancasila sebagai dasar negara
    Dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, Pancasila memiliki beberapa fungsi, salahsatunya pancasila berfungsi sebagai dasar negara. Dalam hal ini pancasila dijadikan sebagai landasan dalam tatanan pemerintahan.  Untuk lebih jelasnya silahkan pelajari Bahan Ajar berikut, kemudian hasil kerja dikirim kesini. Video bisa dilihat disini. 

  4. Menelaah fungsi pancasila sebagai pandangan hidup
    Selain berfungsi sebagai dasar negara, Pancasila juga berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa. Pancasila digali dari budaya bangsa dan dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan  sehari-hari. Untuk lebih jelasnya, silahkan kalian pelajari Bahan Ajar berikut ini dan videonya.  Kemudian kirim tugas kesini. 

  5. Menelaah fungsi pancasila sebagai ideologi negara
    Pancasila juga berfungsi sebagai ideologi negara, artinya arah pembangunan negara mengacu kepada nilai-nilai pancasila. Visi kebijakan negara didasarkan pada pancasila, sehingga Pancasila menjadi titik tujuan dalam pembangunan negara.  Kalian pelajari Bahan Ajar berikut, hasil kerja kalian kirim kesini. 

  6. Memahami nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia 
    Setelah kalian memahami fungsi-fungsi pancasila sebagaimana telah dipelajari sebelumnya, kali ini  kita akan mempelajari bagaimana Pancasila diaktualisasikan dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk lebih jelasnya, silahkan pelajari Bahan Ajar berikut ini, kemudian hasil kerja kalian dikirim kesini. 

  7. Merumuskan solusi mengatasi perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari
    Dalam praktiknya, terkadang ditemukan ketidaksesuaian antara perilaku masyarakat dengan nilai-nilai Pancasila. kali ini kita akan mengkaji contoh-contoh perilaku yang bertentangan dengan Pancasila, kemudian merumuskan solusi apa yang tepat untuk memperbaikinya. Untuk lebih jelas silahkan kalian pelajari Bahan Ajar berikut, kemudian hasil kerja kalian dikirm kesini. 

  8. Membuat aksi nyata yang mencerminkan penerapan nilai-nilai pancasila dan kehidupan peserta didik 
    Setelah menggambarkan contoh perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai pancasila dan merumuskan solusinya, maka sekarang kalian buat suatu aksi nyata penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Aksi nyata ini adalah suatu kegiatan yang benar-benar riil dan biasa kalian hadapi dalam kehidupan sehari-hari, baik dilingkungan keluarga / masyarakat / sekolah. Untuk lebih jelas silahkan kalian pelajari Bahan Ajar berikut, kemudian hasil kerja kalian dikirm kesini. 

Minggu, 14 Mei 2023

Batas Wilayah Negara

 

Element          : NKRI 

Materi            : Batas Wilayah Negara


KEGIATAN SISWA :

  • Baca oleh masing-masing siswa, artikel di bawah ini !
  • Diskusikan dan rumuskan jawaban pertanyaan di bawah, kerjakan secara berkelompok ;
  • Bagi tugas anggota kelompok untuk kegiatan presentasi / diskusi dengan kelompok lain.

 

2.    BATAS WILAYAH NKRI

a.     Batas Wilayah Darat

Daratan Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Hutan, sungai, perkebunan dll. Kemudian didalam perut buminya terdapat banyak kekayaan alam seperti emas, perak, batubara, minyak, dll. Hal ini wajib kita syukuri kepada Allah Subhanahuwata’ala. Yang menjadi batas wilayah daratan dengan negara lain diantaranya adalah yang bersifat alami, seperti sungai, gunung, hutan. Batas non alami berupa : tembok, patok, benteng, pos jaga, kawat berduri, dll.

 

b.     Batas Wilayah Lautan

1)   Zona Laut Teritorial, yaitu garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau terluar.

2)   Zona Landas Kontinen, yaitu dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia. Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Haknya memanfaatkan sumber daya alam yang ada didalamnya, kewajibannya menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.

3)   Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Hak pada ZEE adalah kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas Zona Ekonomi Eksklusif. Pengumuman tentang ZEE Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 21 Maret 1980.


 c.     Batas Wilayah Udara

Yaitu ruang udara yang terletak di atas permukaan wilayah daratan dan lautan Republik Indonesia. Berdasarkan Konvensi Chicago tahun 1944 tentang penerbangan sipil internasional dijelaskan bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif di ruang udara yang ada di atas wilayah negaranya. Wilayah udara juga sangat penting bagi negara. Sebab tersedia banyak gas penting bagi kehidupan seperti oksigen dan hidrogen. Sekarang ruang udara adalah jalur lalu lintas ramai. Negara RI menyatakan bahwa penguasaan atas ruang angkasa telah sampai ketinggian 36.000 kilometer. Pada ketinggian ini disebut orbit geostasioner. Tidak semua negara memiliki orbit geostasioner. Hanya negara yang dilewati garis khatulistiwa yang memiliki orbit geostasioner.

 

d.     Wilayah Ekstrateritorial

Yaitu wilayah negara Indonesia yang dalam kenyataannya terdapat di wilayah negara lain. Keberadaan wilayah ini diakui oleh hukum internasional. Perwujudan dari wilayah ini adalah kantor-kantor perwakilan diplomatik Republik Indonesia di negara lain.

  

Dasar Hukum Terkait Batas Wilayah NKRI

1)   UUD 1945 pasal 25A

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah dan batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang”

 

2)   Undang-undang Nomor 43 Tahun 2008 ( tentang wilayah negara), tertulis pada pasal 1 angka 1

“Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut dengan Wilayah Negara adalahsalah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan, perairan pedalaman, perairankepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut dan tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya,termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya.”

 

3)   Peraturan Presiden nomor 44 tahun 2017 tentang perubahan atas Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP)

 


PERTANYAAN :

 Jawaban di tulis di buku masing-masing

1.     Kalian amati di peta, kemudian tuliskan batas wilayah negara Indonesia untuk :

a.    batas sebelah utara ?

b.    batas sebelah selatan ?

c.    batas sebelah timur ?

d.    batas sebelah barat ?

Dapat dilihat diPETA INDONESIA

2.  Perhatikan gambar di atas tentang batas wilayah laut, apa perbedaan wilayah laut territorial dengan wilayah ZEE? Jelaskan !

3.  Kalian analisis tentang wilayah Ekstrateritorial Indonesia, tuliskan contoh real terkait wilayah ekstrateritorial Indonesia !

            

 PENGERJAAN :

Ketik dan kirim jawaban per kelompok dari pertanyaan di atas pada link : LEMBAR KERJA








Senin, 01 Mei 2023

Antara : Merdeka Mengajar dengan Merdeka Bekerja

Sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghadirkan pendidikan yang bermutu. Dapat kita kaji bahwa pergerakan perjuangan bangsa kita ini diawali dengan kesadaran akan pendidikan. Bagaimana Ki Hajar Dewantara berjuang menyadarkan masyarakat akan pentingnya sebuah pendidikan dan hal inilah yang ditakutkan oleh kolonialisme Belanda saat itu, yakni tumbuhnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pendidikan.

Salahsatu program akselerasi pengembangan pendidikan diantaranya adalah dengan melalukan prombakan kurikulum. Saat ini pemerintah telah meluncurkan program kurikulum merdeka, sebagian besar sekolah telah menerapkannya. Salahsatu platform dari kurikulum merdeka adalah "Merdeka Mengajar". Subjek dari platform ini tentunya adalah guru. 

Guru merupakan suatu profesi mulia dengan tugas utamanya berdasarkan pasal 1 Permendikbud nomor 15 tahun 2018 adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.  Berdasarkan tugasnya tadi, maka Guru adalah sebagai ujung tombak penyelenggaraan pendidikan, perannya sangat penting dan menentukan. Tujuan intinya adalah mencerdaskan anak bangsa, hal ini sesuai dengan tujuan negara kita sebagaimana tertulis pada pembukaan UUD 1945 alinea keempat. 

Optimalisasi kinerja guru sangat penting, mengingat gurulah yang melakukan kontak langsung dengan siswa. Guru menjadi ujung tombak kesuksesan pendidikan Indonesia. Optimalisasi kinerja dalam arti mampu melaksanakan tugas secara maksimal, mampu mengembangkan potensi diri serta mampu membuat inovasi-inovasi dalam mempercepat perkembangan pendidikan disekolah. 

Secara teknis administrasi, guru dipermudah dengan platform ini, karena tidak perlu menyusun sendiri dari awal, namun bisa melihat, menyalin dan memodifikasi dari platform merdeka. Bagi guru yang memiliki kreativitas menyusun sendiri dengan inovasinya, dapat dishare sehingga berbagi kepada guru lainnya. 

Jika penulis analisis, filosofi dari platform "Merdeka Mengajar" ini adalah untuk mempermudah guru serta memberikan keleluasaan bagi guru untuk berkreativitas menyusun perangkat pembelajaran. Selain ini, guru pun diberikan keleluasaan untuk mengelaborasi materi ajar dikelas. Guru tidak terpaku pada format baku, namun dituntut untuk berkreasi sesuai dengan pontensi dan kondisi siswa dan lingkungannya. 

Penulis beranggapan bahwa tujuan inti dari penerapan kurikulum merdeka adalah untuk menggali potensi daerah, menyelenggarakan pendidikan yang kontekstual serta  sesuai dengan kebutuhan lingkungan. 

Kita kembali ke konsep awal tulisan ini, bahwa guru adalah ujung tombak pendidikan. Penulis menganalisis bahwa platform "Merdeka Mengajar" ini adalah salahsatu konsep pemerintah dalam memberikan kebebasan kepada guru untuk berkreasi dan menyesuaikan pengembangan pendidikan sesuai dengan potensi dan kebutuhan daerah. 

Guru hari ini tidak terpaku pada narasi dan teks yang ada pada buku, tetapi guru dituntut mampu berkreasi dan berinovasi dengan menghasilkan fikiran-fikiran tajam dalam menganalisis masalah lingkungan dan merumuskan solusinya. Seperti itulah gambaran kegiatan pembelajaran didalam maupun diluar kelas, sehingga pembelajaran benar-benar kontekstual. 

Untuk pengembangang profesi guru, pemerintah menyediakan berbagai pelatihan, seperti PPG, CGP, CPP dan pelatihan-pelatihan lainnya yang menunjang terhadap peningkatan kompetensi guru. Selain pemerintah, pihak swasta dan atau pemerhati pendidikan menyediakan pelatihan secara online. Intinya, dalam pengembangan kompetensi, guru hari ini tidak perlu mengeluarkan biaya dan tidak perlu berangkat ke tempat pelatihan, tetapi cukup daftar, duduk manis dan mengikuti kegiatan. 

Dapat kita ambil kesimpulan bahwa secara teknis pemerintah telah melakukan langkah-langkah konkret dalam pengembangan pendidikan di Indonesia, mulai dari perombakan kurikulum, program-program pengembangan kompetensi guru, bantuan pendidikan yang menunjang peningkatan mutu pendidikan. Setidaknya ketiga hal ini menjadi bukti serius pemerintah dalam membenahi pendidikan bangsa. 

Selain hal tersebut, pemerintah pun mengeluarkan kebijakan peningkatan kesejahteraan guru melalui tunjangan sertifikasi guru. Kemudian pemerintah melakukan rekrutment tenaga honorer menjadi PPPK dan bahkan sampai November 2023 direncanakan sudah tidak lagi ada honorer, hal ini sebagai bukti implementasi penerapan PP 48 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK. 

Jadi Penulis apresiasi langkah-langkah pemerintah : secara teknis merombak kurikulum, dimana didalamnya terdapat platform "Merdeka Mengajar" sehingga guru diberikan keluasaan untuk mengembangkan kreativitas. Secara kesejahteraan, pemerintah telah meningkatkan pelaksanaan program sertifikasi guru dan pengangkatan PPPK. 

Kedua langkah tertulis di atas, penulis berpendapat bahwa kebijakan yang sangat tepat. Optimalisasi peran guru melalui pengembangan kompetensi dan peningkatan kesejahteraan bisa terwujud. Namun satu hal yang menurut Penulis belum tersentuh oleh kebijakan pemerintah. Hal ini berdasarkan analisa lapangan dan yang Penulis alami sendiri. Yakni "Kenyamanan Bekerja".

Kata "Nyaman" tentunya bersifat subjektif. Nyaman dapat diukur dan dirasakan oleh "bahasa bathin". Indikator pencapaiannya sesuai dengan suasana bathin setiap orang, artinya konsep "Nyaman" setiap orang akan berbeda. Ada orang yang nyaman dengan memakai celana pendek dan merasa gerah dengan memakai celana panjang, namun sebaliknya ada orang yang merasa nyaman dengan celana panjang karena terlihat lebih gagah dibanding celana pendek. 

Inti dari tulisan ini adalah bagaimana pemerintah mampu menghadirkan rasa "Nyaman" bagi guru. Penulis beranggapan bahwa pemerintah menganggap rasa nyaman guru diperoleh melalui peningkatan kesejahteraan, maka dikeluarkanlah tunjangan sertifikasi guru. Menurut Penulis pemahaman ini agak keliru, karena berdasarkan tulisan di atas, "Nyaman" itu bersifat subjektif. 

Untuk mampu mengetahui nyaman atau tidaknya guru dengan tugasnya, maka pemerintah harus menyerap aspirasi dari guru. Karena peningkatan kesejahteraan adalah bukan satu-satunya indikator pembentuk "Nyaman".Disinilah peran dari Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Dinas Pendidikan untuk mampu menyerap aspirasi, permasalahan dan keadaan yang dihadapi setiap guru.

Sebagai contoh, guru A bekerja sebagai ASN, mendapat tunjangan daerah dan secara matematika besaran penghasilannya di atas UMR / UMP. Guru tersebut telah mengikuti berbagai pelatihan untuk mengembangkan kompetensinya. Namun pertanyaannya, apakah guru tersebut telah "Nyaman" dalam bekerja????, ternyata belum, karena dia harus berpisah jauh dari keluarganya. 300 KM perjalanan dengan waktu tempuh 10-14 jam menuntutnya hanya bisa pulang dan ketemu keluarga sekali dalam sebulan. Kita hitung dari penghasilannya, ternyata dengan penghasilan diatas UMR/UMP dibanding dengan jumlah pengeluaran tidak berbeda jauh, bahkan kadang defisit, karena Guru A harus membagi keuangan menjadi 3 pos, yakni untuk biaya hidup keluarga, biaya hidup dirinya dan biaya operasional perjalanan pulang. Jadi secara ekonomi dengan besarnya penghasilkan guru belum tentu memenuhi kebutuhan hidup, karena seperti contoh tadi, peningkatan penghasilan berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan

Problem-problem seperti ini harus difahami bersama oleh semua unsur pendidikan, dengan mengetahui kondisi real dilapangan, Penulis yakin pemerintah mampu merumuskan suatu kebijakan yang lebih pro terhadap guru, maksudnya kebijakan yang mampu membuat "Nyaman" setiap guru. Penulis memiliki saran, bahwa untuk menjawab problem tersebut cukup mudah, yakni berikan hak mutasi bagi guru tersebut. Mutasi antara Kabupaten / Kota sangatlah wajar, karena jarak sangat jauh, berbeda dengan mutasi dalam satu wilayah yang sama (dekat). Karena suasana bathinlah yang membuat kita nyaman bekerja. Suasana bathin sangat dipengaruhi oleh faktor kedekatan dengan keluarga. 

Jadi untuk menjawab problem di atas tidak perlu meningkatkan tunjangan artinya tidak perlu dengan uang, tetapi cukup hanya dengan mengeluarkan kebijakan. Demikian contoh problem pendidikan yang Penulis analisis dan rasakan dilapangan. Mungkin hal ini adalah masalah kecil atau bahkan bukan masalah menurut pemerintah, namun bagi kami yang merasakan dilapangan, ini adalah problem terbesar yang kami hadapi dan sangat mengganggu kami dalam mengoptimalkan kerja serta mengembangkan potensi diri.  Dari uraian di atas, Penulis tarik kesimpulan bahwa : 

- Peningkatan Mutu Pendidikan melalui perombakan kurikulum dan pengembangan mutu guru adalah hal yang logis 

- Pengembangan mutu guru melalu pelatihan adalah hal yang tepat. 

- Menciptakan suasana "Nyaman" bekerja bagi guru melalui : peningkatan kesejahteraan dan atau program-program aspiratif adalah hal yang HARUS dilaksanakan secepatnya oleh pemerintah.  


JADI 

Mungkin saja guru2 telah melaksanakan "Merdeka Mengajar" namun belum tentu telah merasakan "Merdeka Bekerja "

......................................................................................

Merdeka Mengajar harus sama dengan Merdeka Bekerja.

.......................................................................................

Hanya sebuah celotehan realitas faktual lapangan.........😢😢😢